SAYANG...
Allah memberi kita dua kaki untuk berjalan..
Dua tangan untuk memegang..
Dua telinga untuk mendengar dan,
Dua mata untuk melihat...
Tetapi mengapa Allah hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita..?
Kerana Allah telah memberikan sekeping lagi hati pada SESEORANG untuk kita mencarinya.
Itulah namanya CINTA...
Semoga cinta kita yang paling agung hanya pada-NYA YANG ESA, ALLOH SWT.
disamping cinta kita pada makhluk-NYA.
Firman Allah SWT:
" Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Surah Yasin : Ayat 3)
Dapat kita pahami dari firman Allah ini, setiap 'apa', 'siapa', 'kejadian', maupun 'sifat' di muka bumi ini telah diciptakan berpasang-pasangan oleh-Nya. Laksana hitam dan putih, senang dan susah, lapang dan sempit, kaya dan miskin, muda dan tua, hidup dan mati, kejayaan dan kegagalan, kedua tangan dan kaki kita, panca indera kita, lelaki dan wanita. Bahkan dalam penciptaan manusia itu sendiri pun dapat dilihat hukum berpasang-pasangan ini. Cuba lihat, benih manusia iaitu sperma juga dipasangkan bersama dengan ovum (telur), untuk berlakunya persenyawaan.
Otak kita ada dua hemisfera (cerebrum), paru-paru kita ada dua belah (kiri dan kanan), jantung kita terbahagi dua (kiri dan kanan), hati (liver) juga begitu. Samalah juga dengan buah pinggang kita.
Kenapa Allah jadikan sesuatu itu berpasang-pasangan? Wallahu'alam, hanya Allah yang lebih Mengetahui akan tadbir dan taqdir penciptaan alam ini. Yang pasti, tentu saja bagi-Nya Dia lebih tahu jika sesuatu itu berpasangan, ianya lebih baik buat kita, yaitu hamba-hambaNya. Lihat saja pada fitrah manusia. Terlalu banyak benarnya hukum berpasangan Allah ini, jika kita teliti di setiap sudut kehidupan kita ini. Perasaan kasih itu memerlukan seorang lagi individu untuk mendapat 'sayang'nya.
Begitu juga dengan perasaan mencintai dan dicintai, ataupun lebih dikenali dengan 'sense of belongings'. Manusia punya fitrah semula jadi dalam keharuan perasaaannya. Ada rasa cinta dalam dirinya yang ingin diberi pada seseorang, namun dalam masa yang sama dirinya juga mendambakan perasaan 'cinta' itu dari pada seseorang. Masakan manusia bisa merasa cinta bilamana dirinya keseorangan? Ya, dia juga gak bisa untuk memberi cinta itu apabila dia hanya cuma seorang. Fitrah manusia memang begitu, memerlukan seseorang buat menjadi pasangan hidupnya. Tiada siapa di dunia ini yang pantas untuk sendirian, sehinggakan jika kita lihat ada orang yang sanggup mengorbankan jiwa dan raganya semata-mata demi pasangannya.
Firman Allah SWT:
"Dan tiap-tiap jenis Kami ciptakan berpasangan, supaya Kami dan mengingati (kekuasaan Kami dan mentauhidkan Kami)."
(Surah Ad-Dzariyyat : Ayat 49)
Kita mengingat kembali saat Nabi Adam a.s. diciptakan. Dijadikannya sesempurna makhluk, dijunjung oleh Malaikat, tinggal di syurga, yang penuh dan lengkap dengan segala bentuk kenikmatan dan kemewahan. Kiranya kalau dengan logika kita, pasti saja Nabi Adam a.s. akan merasa aman dan tenteram untuk meraih segalanya di sana, namun sampai suatu ketika dimana Allah SWT taqdirkan hatinya menjadi gelisah, dan merasa seakan-akan ada sesuatu yang masih belum lengkap. Di saat itu Allah tahu, Nabi Adam a.s. memerlukan seseorang sebagai teman hidupnya, yang mana peristiwa ini membawa kepada penciptaan Hawa, dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. sendiri. Coba kita bayangkan itu perihalnya di syurga. Apa lagi kita yang di dunia ini.
Kerana Sayang
Jangan tinggalkan orang yang kita SAYANG untuk orang yang kita SUKA,
kerana orang yang kita SUKA akan meninggalkan kita untuk orang yang mereka SAYANG...
Jangan mencoba mendapatkan apa yang kita SAYANG,
tapi SAYANGlah dengan apa yang kita ada sebelum kita kehilangan apa yang kita SAYANG,
kerana orang yang SAYANG pada kita adalah orang yang sebenarnya kita SAYANG...
Lebih baik bersama dengan orang yang SAYANG kita dari pada orang yang kita SAYANG,
kerana orang yang kita SAYANG hanya SUKA pada kita tanpa rasa SAYANG...
Seorang sahabat tanya. Apa perbedaan antara suka & sayang? Emm, saya sendiri pun susah unuk menjawab. Sebab ia agak subjektif, dan masing-masing dari kita punya definisi tersendiri untuk keduanya.
Jawaban saya?
Suka ini cuma satu perasaan yang sementara, sedangkan sayang ini untuk selamanya. Kita suka sesorang itu biasaannya hanya karena suatu kelebihan, sifatnya yang baik, yang mana bila dia telah tiada perasaan suka itu akan hilang. Sayang pula bersandar pada individu, tidak terbatas pada kelebihannya, tetapi juga kekurangannya. Kita menyayanginya dan menerima dia seadanya. Walau di saat dia jatuh mahupun naik, sayang kita tetap ada untuknya. Suka dan sayang juga tidak terbatas pada seorang individu, kerena ia boleh ada untuk lebih dari seorang. Cuma, suka ini lebih cenderung untuk bertukar-tukar, sedangkan sayang ini tidak. Suka ini kurang setia sedangkan sayang ini lebih setia. Untuk sayang, kita sanggup bersamanya di saat susah dan senang. Kadangkala kita tak sadar ada orang yang sayang pada kita, sehingga sampai suatu masa hanya dia yang ada semua orang yang kita suka meninggalkan kita di saat kita susah. Senang untuk mendapatkan suka, susah untuk mendapatkan sayang, tetapi pilihlah yang SAYANG kerena dian lebih kekal. Hargailah mereka yang TERSAYANG.
Thanks & Regard,
MANISAH OTHMA
Dua tangan untuk memegang..
Dua telinga untuk mendengar dan,
Dua mata untuk melihat...
Tetapi mengapa Allah hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita..?
Kerana Allah telah memberikan sekeping lagi hati pada SESEORANG untuk kita mencarinya.
Itulah namanya CINTA...
Semoga cinta kita yang paling agung hanya pada-NYA YANG ESA, ALLOH SWT.
disamping cinta kita pada makhluk-NYA.
Firman Allah SWT:
" Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Surah Yasin : Ayat 3)
Dapat kita pahami dari firman Allah ini, setiap 'apa', 'siapa', 'kejadian', maupun 'sifat' di muka bumi ini telah diciptakan berpasang-pasangan oleh-Nya. Laksana hitam dan putih, senang dan susah, lapang dan sempit, kaya dan miskin, muda dan tua, hidup dan mati, kejayaan dan kegagalan, kedua tangan dan kaki kita, panca indera kita, lelaki dan wanita. Bahkan dalam penciptaan manusia itu sendiri pun dapat dilihat hukum berpasang-pasangan ini. Cuba lihat, benih manusia iaitu sperma juga dipasangkan bersama dengan ovum (telur), untuk berlakunya persenyawaan.
Otak kita ada dua hemisfera (cerebrum), paru-paru kita ada dua belah (kiri dan kanan), jantung kita terbahagi dua (kiri dan kanan), hati (liver) juga begitu. Samalah juga dengan buah pinggang kita.
Kenapa Allah jadikan sesuatu itu berpasang-pasangan? Wallahu'alam, hanya Allah yang lebih Mengetahui akan tadbir dan taqdir penciptaan alam ini. Yang pasti, tentu saja bagi-Nya Dia lebih tahu jika sesuatu itu berpasangan, ianya lebih baik buat kita, yaitu hamba-hambaNya. Lihat saja pada fitrah manusia. Terlalu banyak benarnya hukum berpasangan Allah ini, jika kita teliti di setiap sudut kehidupan kita ini. Perasaan kasih itu memerlukan seorang lagi individu untuk mendapat 'sayang'nya.
Begitu juga dengan perasaan mencintai dan dicintai, ataupun lebih dikenali dengan 'sense of belongings'. Manusia punya fitrah semula jadi dalam keharuan perasaaannya. Ada rasa cinta dalam dirinya yang ingin diberi pada seseorang, namun dalam masa yang sama dirinya juga mendambakan perasaan 'cinta' itu dari pada seseorang. Masakan manusia bisa merasa cinta bilamana dirinya keseorangan? Ya, dia juga gak bisa untuk memberi cinta itu apabila dia hanya cuma seorang. Fitrah manusia memang begitu, memerlukan seseorang buat menjadi pasangan hidupnya. Tiada siapa di dunia ini yang pantas untuk sendirian, sehinggakan jika kita lihat ada orang yang sanggup mengorbankan jiwa dan raganya semata-mata demi pasangannya.
Firman Allah SWT:
"Dan tiap-tiap jenis Kami ciptakan berpasangan, supaya Kami dan mengingati (kekuasaan Kami dan mentauhidkan Kami)."
(Surah Ad-Dzariyyat : Ayat 49)
Kita mengingat kembali saat Nabi Adam a.s. diciptakan. Dijadikannya sesempurna makhluk, dijunjung oleh Malaikat, tinggal di syurga, yang penuh dan lengkap dengan segala bentuk kenikmatan dan kemewahan. Kiranya kalau dengan logika kita, pasti saja Nabi Adam a.s. akan merasa aman dan tenteram untuk meraih segalanya di sana, namun sampai suatu ketika dimana Allah SWT taqdirkan hatinya menjadi gelisah, dan merasa seakan-akan ada sesuatu yang masih belum lengkap. Di saat itu Allah tahu, Nabi Adam a.s. memerlukan seseorang sebagai teman hidupnya, yang mana peristiwa ini membawa kepada penciptaan Hawa, dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. sendiri. Coba kita bayangkan itu perihalnya di syurga. Apa lagi kita yang di dunia ini.
Kerana Sayang
Jangan tinggalkan orang yang kita SAYANG untuk orang yang kita SUKA,
kerana orang yang kita SUKA akan meninggalkan kita untuk orang yang mereka SAYANG...
Jangan mencoba mendapatkan apa yang kita SAYANG,
tapi SAYANGlah dengan apa yang kita ada sebelum kita kehilangan apa yang kita SAYANG,
kerana orang yang SAYANG pada kita adalah orang yang sebenarnya kita SAYANG...
Lebih baik bersama dengan orang yang SAYANG kita dari pada orang yang kita SAYANG,
kerana orang yang kita SAYANG hanya SUKA pada kita tanpa rasa SAYANG...
Seorang sahabat tanya. Apa perbedaan antara suka & sayang? Emm, saya sendiri pun susah unuk menjawab. Sebab ia agak subjektif, dan masing-masing dari kita punya definisi tersendiri untuk keduanya.
Jawaban saya?
Suka ini cuma satu perasaan yang sementara, sedangkan sayang ini untuk selamanya. Kita suka sesorang itu biasaannya hanya karena suatu kelebihan, sifatnya yang baik, yang mana bila dia telah tiada perasaan suka itu akan hilang. Sayang pula bersandar pada individu, tidak terbatas pada kelebihannya, tetapi juga kekurangannya. Kita menyayanginya dan menerima dia seadanya. Walau di saat dia jatuh mahupun naik, sayang kita tetap ada untuknya. Suka dan sayang juga tidak terbatas pada seorang individu, kerena ia boleh ada untuk lebih dari seorang. Cuma, suka ini lebih cenderung untuk bertukar-tukar, sedangkan sayang ini tidak. Suka ini kurang setia sedangkan sayang ini lebih setia. Untuk sayang, kita sanggup bersamanya di saat susah dan senang. Kadangkala kita tak sadar ada orang yang sayang pada kita, sehingga sampai suatu masa hanya dia yang ada semua orang yang kita suka meninggalkan kita di saat kita susah. Senang untuk mendapatkan suka, susah untuk mendapatkan sayang, tetapi pilihlah yang SAYANG kerena dian lebih kekal. Hargailah mereka yang TERSAYANG.
Thanks & Regard,
MANISAH OTHMA
0 komentar:
Posting Komentar